Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Kau dan Dia

Aku yakin, di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Setiap pertemuan yang terjadi pasti ada karena suatu alasan. Mungkin akan menjadi rangkaian kejadian berlanjut dalam kehidupan atau berhenti saat pertemuan pertama. 

Seperti saat aku bertemu dengan beberapa orang yang kini berlanjut membentuk skenario hidup untukku. Membentuk kisah yang dulu tak aku harapkan menjadi sesulit ini. Tapi itulah hidup. Aku harus melalui ini. Karena Allah ingin hidupku begini. Ini adalah rangkaian cerita yang menjadikanku lakon utama bagi kehidupanku.

Dia, seorang yang aku lihat untuk pertama kali. Saat itu aku merasa dekat dengannya. Seperti aku akan hidup lebih lama dan bertemu dia lagi suatu ketika. Dan itu terwujud. Dia sekarang menjadi bagian hidupku, menjadi salah satu tokoh dalam drama hidupku dan sekat denganku.

Dia, seorang yang lewat di depanku. Pandanganku tak bisa beralih darinya. Entah mengapa aku merasa mengenalnya meski belum penah tahu nama, asal, siapa dia. Tapi aku yakin aku akan menemuinya kembali. Dan sekarang, dia juga ada dalam kisahku. Begutu pula seseorang lainnya yang ternyata adalah kawannya.

Oh Tuhan, inilah pemberitahuanMu yang dulu Kau beri. Dan sekarang terbukti.
Terima kasih sudah membiarkan mereka ada dalam hidupku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Suatu Masa Kau Bukan Hujan

Aku merasakan dingin diantara hangatnya perasaanku sendiri
Aku tak bisa bedakan deras atau rintik
tapi aku yakin kalau ini yang dinamakan kekaguman

Hujan....
Mungkin turun di saat yang tepat
tepat saat aku butuhkan untuk mengguyur air mata
yang tak bisa berhenti

Tak akan ada yang tahu bahwa ada tetes luka
diantara luruhan air dari langit itu

Tak ada yang tahu pula saat timbulnya suka diantara perih
bahkan aku pun tak tahu

Yang aku tahu,
setelahnya aku sering merindukannya
merindu untuk didampingi, dijaga, dan dihapuskan laraku

Ada kalanya hujan yang aku rindukan itu
membawa cinta dan juga rasa sakit

Tak selalu dari rintik atau derasnya
tapi dari kelembutannya pun terkadang menggoreskan luka dalam jantung

Aku hanya ingin hujan turun untukku,
hanya berkawan denganku,
tapi harus aku akui dia bukan hanya untukku

Dia datang membawa sejuta harapan untuk semua orang
Dia datang untuk membuat semua tertawa...bahagia...

Aku makin sadar,
aku hanya satu dari sekian banyak yang merindukannya
aku hanya satu dari sekian banyak yang mengaguminya
yang hanya akan menjadi satu dari sekian banyak
yang dia buat jatuh hati

Egoiskah aku jika aku ingin hujan turun hanya untukku???

Egoiskah aku jika aku ingin hujan menganggap
hanya aku yang penting???

Aku tak bisa memintanya,
tak bisa pula mengatakannya...

Aku tak mau mengubah peran pentingnya bagi kehidupan
Aku tak mau cintaku hanya membuatnya melalaikan kewajiban

Aku ingin menyayanginya dari kejauhan
Meski dia tak kan pernah tahu
betapa dalamnya dia menanamkan akar cinta di hatiku

Dan biar Tuhanku Yang Maha Mencinta yang tahu,
yang mengerti arti dia bagiku,
yang memahami betapa banyaknya butiran suci dari mataku
yang terselip diantara doa harapan

Aku yakin Tuhan tak mengabaikanku,
Tuhan tak kan membiarkanku menua dalam pengharapan kosong

Dan jika Tuhan tak memberikannya sebagai hadiah untukku,
aku hanya bisa memberinya kado terbaik yang aku miliki
doa dan kenangan yang tersimpan rapi dalam memoriku

Mungkin pada suatu masa dia akan datang lagi padaku,
pada masa lain,
mungkin dimensi lain,
mungkin kelahiran yang lain

Dan jika itu terjadi,
aku ingin meminta pada Tuhan :
"Tuhan, jangan jadikan dia hujan.
Hamba tak sanggup melihatnya terlahir untuk semua orang.
Jadikanlah ia seorang lelaki gagah yang hanya hidup
untuk jadi penjagaku. Lelaki yang mencintaiku.... hanya mencintaiku.
Lelaki yang memiliki jemari yang hanya akan menggenggam tanganku,
bukan jemari semua wanita.
Dan hamba akan menyerahkan hidup hamba untuknya.
Untuk jadi pendamping setianya yang patuh."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS