Aku merasakan dingin diantara hangatnya perasaanku sendiri
Aku tak bisa bedakan deras atau rintik
tapi aku yakin kalau ini yang dinamakan kekaguman
Hujan....
Mungkin turun di saat yang tepat
tepat saat aku butuhkan untuk mengguyur air mata
yang tak bisa berhenti
Tak akan ada yang tahu bahwa ada tetes luka
diantara luruhan air dari langit itu
Tak ada yang tahu pula saat timbulnya suka diantara perih
bahkan aku pun tak tahu
Yang aku tahu,
setelahnya aku sering merindukannya
merindu untuk didampingi, dijaga, dan dihapuskan laraku
Ada kalanya hujan yang aku rindukan itu
membawa cinta dan juga rasa sakit
Tak selalu dari rintik atau derasnya
tapi dari kelembutannya pun terkadang menggoreskan luka dalam jantung
Aku hanya ingin hujan turun untukku,
hanya berkawan denganku,
tapi harus aku akui dia bukan hanya untukku
Dia datang membawa sejuta harapan untuk semua orang
Dia datang untuk membuat semua tertawa...bahagia...
Aku makin sadar,
aku hanya satu dari sekian banyak yang merindukannya
aku hanya satu dari sekian banyak yang mengaguminya
yang hanya akan menjadi satu dari sekian banyak
yang dia buat jatuh hati
Egoiskah aku jika aku ingin hujan turun hanya untukku???
Egoiskah aku jika aku ingin hujan menganggap
hanya aku yang penting???
Aku tak bisa memintanya,
tak bisa pula mengatakannya...
Aku tak mau mengubah peran pentingnya bagi kehidupan
Aku tak mau cintaku hanya membuatnya melalaikan kewajiban
Aku ingin menyayanginya dari kejauhan
Meski dia tak kan pernah tahu
betapa dalamnya dia menanamkan akar cinta di hatiku
Dan biar Tuhanku Yang Maha Mencinta yang tahu,
yang mengerti arti dia bagiku,
yang memahami betapa banyaknya butiran suci dari mataku
yang terselip diantara doa harapan
Aku yakin Tuhan tak mengabaikanku,
Tuhan tak kan membiarkanku menua dalam pengharapan kosong
Dan jika Tuhan tak memberikannya sebagai hadiah untukku,
aku hanya bisa memberinya kado terbaik yang aku miliki
doa dan kenangan yang tersimpan rapi dalam memoriku
Mungkin pada suatu masa dia akan datang lagi padaku,
pada masa lain,
mungkin dimensi lain,
mungkin kelahiran yang lain
Dan jika itu terjadi,
aku ingin meminta pada Tuhan :
"Tuhan, jangan jadikan dia hujan.
Hamba tak sanggup melihatnya terlahir untuk semua orang.
Jadikanlah ia seorang lelaki gagah yang hanya hidup
untuk jadi penjagaku. Lelaki yang mencintaiku.... hanya mencintaiku.
Lelaki yang memiliki jemari yang hanya akan menggenggam tanganku,
bukan jemari semua wanita.
Dan hamba akan menyerahkan hidup hamba untuknya.
Untuk jadi pendamping setianya yang patuh."
Aku tak bisa bedakan deras atau rintik
tapi aku yakin kalau ini yang dinamakan kekaguman
Hujan....
Mungkin turun di saat yang tepat
tepat saat aku butuhkan untuk mengguyur air mata
yang tak bisa berhenti
Tak akan ada yang tahu bahwa ada tetes luka
diantara luruhan air dari langit itu
Tak ada yang tahu pula saat timbulnya suka diantara perih
bahkan aku pun tak tahu
Yang aku tahu,
setelahnya aku sering merindukannya
merindu untuk didampingi, dijaga, dan dihapuskan laraku
Ada kalanya hujan yang aku rindukan itu
membawa cinta dan juga rasa sakit
Tak selalu dari rintik atau derasnya
tapi dari kelembutannya pun terkadang menggoreskan luka dalam jantung
Aku hanya ingin hujan turun untukku,
hanya berkawan denganku,
tapi harus aku akui dia bukan hanya untukku
Dia datang membawa sejuta harapan untuk semua orang
Dia datang untuk membuat semua tertawa...bahagia...
Aku makin sadar,
aku hanya satu dari sekian banyak yang merindukannya
aku hanya satu dari sekian banyak yang mengaguminya
yang hanya akan menjadi satu dari sekian banyak
yang dia buat jatuh hati
Egoiskah aku jika aku ingin hujan turun hanya untukku???
Egoiskah aku jika aku ingin hujan menganggap
hanya aku yang penting???
Aku tak bisa memintanya,
tak bisa pula mengatakannya...
Aku tak mau mengubah peran pentingnya bagi kehidupan
Aku tak mau cintaku hanya membuatnya melalaikan kewajiban
Aku ingin menyayanginya dari kejauhan
Meski dia tak kan pernah tahu
betapa dalamnya dia menanamkan akar cinta di hatiku
Dan biar Tuhanku Yang Maha Mencinta yang tahu,
yang mengerti arti dia bagiku,
yang memahami betapa banyaknya butiran suci dari mataku
yang terselip diantara doa harapan
Aku yakin Tuhan tak mengabaikanku,
Tuhan tak kan membiarkanku menua dalam pengharapan kosong
Dan jika Tuhan tak memberikannya sebagai hadiah untukku,
aku hanya bisa memberinya kado terbaik yang aku miliki
doa dan kenangan yang tersimpan rapi dalam memoriku
Mungkin pada suatu masa dia akan datang lagi padaku,
pada masa lain,
mungkin dimensi lain,
mungkin kelahiran yang lain
Dan jika itu terjadi,
aku ingin meminta pada Tuhan :
"Tuhan, jangan jadikan dia hujan.
Hamba tak sanggup melihatnya terlahir untuk semua orang.
Jadikanlah ia seorang lelaki gagah yang hanya hidup
untuk jadi penjagaku. Lelaki yang mencintaiku.... hanya mencintaiku.
Lelaki yang memiliki jemari yang hanya akan menggenggam tanganku,
bukan jemari semua wanita.
Dan hamba akan menyerahkan hidup hamba untuknya.
Untuk jadi pendamping setianya yang patuh."
0 komentar:
Posting Komentar