Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Hubungan Hati

Sebuah hubungan paling kuat di dunia ini adalah terhubung dari hati.


Mungkin dalam hidupmu yang sudah kamu jalani selama ini, jika beruntung, kamu akan bertemu dengan seseorang yang terhubung hatinya denganmu.
Bagaimana cara mengenalinya?

Sama dengan ikatan itu yang tak bisa terlihat oleh mata maka untuk mengetahuinya kamu harus melihatnya dengan nurani.


Pernahkah kamu tanpa berkata apapun, ada seseorang di luar sana yang bisa memahamimu lebih baik dari siapapun?
Saat kamu memikirkan sesuatu, entah keraguanmu, ketakutanmu, emosimu, dia bisa memahamimu dengan sangat baik melebihi siapapun.
Dia tidak menyalahkanmu, tidak menuntutmu, juga tidak memaksamu. Dia mengikuti alur hatimu.
Saat kamu ingin menjauh, dia memberimu ruang, bahkan mungkin saat itu dia sangat menginginkanmu.
Saat kamu datang padanya setelah sekian lama, dia tetap menerimamu dan memberimu kehangatan.

Apakah kamu belum sadar juga??

Dia lebih mementingkan perasaanmu daripada perasaannya sendiri.
Dia lebih mendahulukan kebahagiaanmu.
Dia sama sekali tidak protes atas tindakanmu yang membiarkannya sendiri merindukanmu.
Dia tidak pernah mengungkapkan kekhawatirannya atas keselamatan dan kesehatanmu tapi dia tidak pernah melewatkan doa untuk kebaikanmu pada Tuhan.

Apakah kamu belum mengerti juga??

Saat kamu memikirkannya, dia bisa merasakannya.
Saat hatimu penuh dengan pertanyaan dan mencoba menghindarinya, dia juga tahu tapi dia tetap diam, tidak bertanya padamu karena khawatir akan melukaimu.


Dimana lagi akan kamu temukan hati yang begitu indah itu di dunia ini?

Cobalah diam sejenak dari semua pikiranmu itu. Biarkan suara hatimu terdengar di kepalamu.


Dan jika kamu menemukan bayangan wajahnya tersenyum dan dengan penuh cinta menatapmu dalam-dalam maka seharusnya kamu tahu harus berbuat apa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku........................

Aku adalah orang yang paling dicari saat semua orang terluka
Dan tak ku temukan siapapun saat hatiku terluka

Aku adalah orang yang mereka katakan mampu membuat mereka tertawa
Dan tak ada satupun yang menemaniku untuk membuatku tertawa saat hatiku menangis terisak

Aku adalah orang yang mereka katakan membawa kebahagiaan
Dan tak ku temukan kebahagiaan dari siapapun saat hatiku begitu bersedih

Aku adalah orang yang selalu menyediakan waktu untuk semua orang saat mereka ingin berbagi kisah
Dan tak ada satupun yang ada di sampingku saat aku ingin mencurahkan segala perasaanku

Aku adalah orang yang sangat menyukai hujan
Mereka melihatku tertawa di bawah hujan
Dan tak ada satupun yang menyadari bahwa bersamaan dengan tawaku, aku sedang menangis tersedu dan bercucuran air mata

Aku adalah orang yang selalu menyuguhkan senyum di hadapan setiap orang yang bertemu denganku
Dan tak ada yang mampu melihat betapa sedihnya hatiku dari sinar mataku yang meredup

Aku adalah orang yang paling menikmati kebersamaan bersama banyak orang, itu yang mereka katakan
Dan tak ada yang mampu mengenali rasa kesepianku yang mendalam yang aku simpan jauh di lubuk hatiku

Aku adalah orang yang selalu mengatakan kepada mereka untuk kuat dan selalu mendukung mereka kapanpun
Dan tak ada siapapun yang memelukku dengan erat lalu berkata "kamu kuat...kamu hebat"

Aku adalah orang yang selalu berbagi cerita menyenangkan kepada semua orang, lalu mereka merasa senang
Dan tak ada satupun yang ku temukan untuk berbagi kisah sedihku dan memegang tanganku untuk menguatkanku

Aku adalah orang yang selalu mengatakan kepada mereka agar mereka menikmati hidup

Tapi aku.....

aku....


tetap sendirian menjalani semua kisahku tanpa tahu bagaimana rasanya menikmati hidup.......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

..............................................................................

 "The heart beats":


 



Hujan...
Bagi sebagian orang, termasuk saya, adalah salah 1 momen terindah selain sunset tentunya.
Sebagian menyukainya sebagai berkah atas terhapusnya kekeringan dan mungkin dampak besar yang ditimbulkan.
Sebagian yang lain bilang karena saat itu air turun 1% tapi kenangannya 99%.
Sebagian yang lain lagi bilang agar ketika menangis, air matanya tak terlihat saat terguyur hujan.
Dan sebagian kecil lainnya yang tidak mampu meneteskan air mata, menganggap hujan sebagai perwakilan dari derasnya air mata yang tertahan.
Dan ya mungkin saya setuju dengan yang terakhir.

Ada banyak hal dalam hati yang sudah lama mengendap dan mungkin sudah membatu. Sebagian itu ingin diungkapkan tapi kepada siapa?
Butuh seorang berhati tulus dan lembut untuk mampu mendengarnya. Dan dimana orang seperti itu?
Dunia ini begitu keras hingga menemukan hati yang lembut diantaranya menjadi suatu hal yang hampir mustahil.
Sesuatu yang tersimpan itu akan lebih baik tersimpan rapat daripada diungkapkan tapi malah terabaikan.
Saya sudah mencobanya dan itu rasanya lebih menyakitkan. Maka saya putuskan untuk tidak lagi!

Seperti waktu beberapa tahun ini yang seakan berhenti setelah "keputusan besar" yang saya lakukan sebagai "bahan bakar" api pengorbanan, seakan bergulir kembali dan memberikan kesempatan untuk saya kembali berlari.


Apakah ini sudah waktunya?
Setelah harus "beristirahat" selama hampir 5 tahun.


Apakah sudah waktunya..........................................??

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Curahan Hati

 


Baiklah...ketemu lagi dengan tulisan tidak bermanfaat dari saya...haha
Jika Anda mencari blog yang isinya serius-serius dan bermanfaat, silakan langsung klik tanda X saja karena yang bermanfaat sudah saya hapus semua...haha

Baiklah mari meng-GEJE lagi.

Pas banget moment nya lagi hujan dan sore hari. Sebagai "anak senja" yang suka hal-hal romantis, saya tetiba keinget lagu 6 tahun lalu yang juga judulnya "Romantis". Merupakan OST Film "Turis Romantis". Film ini kolaborasi Indonesia-India, dibintangi Shaheer Sheikh dan Kirana Larasati.
Filmya sih alurnya nggak begitu bagus karena belum sampai "mengena" di hati. Mungkin juga karena saya penggemar film-film barat yang lebih dramatic baik alur maupun efeknya jadi segitu saja penilaiannya. Tapi overall, kisahnya unik. Saya suka karakter yang dibangun dari masing-masing peran. Paling penting adalah OST nya duh bener-bener langsung jadi favorit.
Se romantis ituuuu...haha

Jadi ya, sedikit review saya terhadap OST ini.
Pertama, si cowok itu digambarkan sebagai cowok lemah lembut nan kalem tapi bertanggung jawab banget. Duh ini mah tipe saya banget!...haha
Dan tebak, si cewek karakternya tomboy, manis, gengsian tapi hatinya baik banget.


Kedua, ini di pantai dengan lautan biru dan scene sunset.
Duh ini bikin baper, I love SUNSET so much!!!!


Kalau diperhatikan scene di OST nya itu, romantisnya nggak alay dan berlebihan. Ada kesan humor, becanda-becanda, lucu-lucuan tapi juga ada perasaan mendalam di sana. Ada scene dansa, wah ini love banget. Kayaknya itu cita-cita terpendam saya, bisa dansa bersama orang yang paling spesial di hati. Kalau melihat tatapan si cowok dan si cewek, duh bikin ngiri. Di pertengahan lagu sampai akhir, disuguhkan dengan scene candle light dinner di pantai, ditemani cahaya sunset yang super duper indah nan romantis. Ada scene si cewek menatap jauh ke langit dengan nuansa langit senja lalu dijahili si cowok hingga si cewek kesel. Tapi tiba-tiba diberi bunga. Astagaaaa....itu impian saya banget yang belum terlaksana....hahahaha


Cowok lemah lembut, kalem, bertanggung jawab, lucu-humoris, perhatian-super care, penuh kejutan, agak jahil, dan terakhir super romantis. Romantis yang tidak alay ya! Dia tahu kapan bersikap manis dan bikin deg-degan.
Ya sudahlah, mari bantu saya dengan meng-aminkan- suatu hari di-treat laki-laki yang begitu. Saya bisa menghabiskan seluruh hidup bersamanya.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Allah Maha Membolak-balikkan Hati Manusia

 


Sungguh Maha Besar Allah dengan segala kuasanya.

Duhai hati yang begitu kerdil, sungguh dalam sepersekian detik saja perasaan di dalamnya bisa berubah.
Sedetik lalu mungkin sedang marah, mengutuk, tapi detik berikutnya begitu damai dan penuh dengan kasih sayang.
Begitulah hati manusia....tidak ada jaminan akan setia pada satu perasaan.

Persembahan perasaan mendayu-dayu kali ini disponsori lagu nya Letto-Ruang Rindu.
Lagu ini sederhana dengan musik ringan dan easy listening. Tapi tentu saja sekaliber Letto, jangan diragukan makna lagunya. Saya adalah salah satu penggemar Mas Sabrang secara khusus, baik sebagai vokalist nya Letto atau secara personal. Semakin sering mendengar podcast yang menjadikannya narasumber semakin saya mengaguminya. Ada titik khusus dalam pemikirannya yang sejalan dengan pemikiran saya. "Ruwet" kalau kata orang Jawa.
Tapi dari sana lah keunikan itu ada. Dan seperti kata "unik" itu, tidak akan bisa semua orang memahami diri kami secara utuh. Entah kapan saya akan bisa menemukan orang yang bisa memahami diri ini seutuhnya (curcol...haha).

Lain waktu akan saya sempatkan menulis secara khusus tentang pemikiran Mas Sabrang dan juga diri saya, kali aja Anda ingin mengenal saya lebih dekat dan mau menerima saya apa adanya #eeeehhh....haha

Agar semakin mendayu-dayu saya ingin membahas lagu Ruang Rindu karya Letto.
Sebenarnya jika Anda mencari di internet pasti sudah banyak yang membahasnya dari berbagai versi, mulai dari yang sangat Islami dan yang berkaitan dengan romansa. Untuk itu saya mau membahas keduanya, kebetulan saya suka keduanya...haha

Marilah dibahas dengan santai dan penuh perasaan karena sepertinya mood saya sedang menjembatani keduanya.

"Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada"

Ini adalah bait awal lagu Ruang Rindu.
Sungguh pengawalan lagu dengan lirik yang sangat romantis.
Jika ini tentang keyakinan Islam maka sungguh menggambarkan perasaan seorang hamba yang begitu dalam tentang keimanannya.
Dan jika ini dihubungkan dengan romansa, bisa dibayangkan bahwa si "aku" ini sedang jatuh cinta.

Anda tahu, dalam pembahasan bab "Tipe-Tipe Aliran Fluida", aliran air itu ada yang namanya laminar dan turbulent (ehem....saya pakai ilmu teknik kimia...haha). Di dalam pembahasan dinamika fluida, ketika aliran suatu fluida lambat maka flow pattern nya menjadi smooth. Namun ketika alirannya turbulent maka pattern nya menjadi tidak stabil dan fluida dapat bergerak ke semua arah. Anda tahu bahwa sungai di Indonesia itu termasuk yang kontur dasar sungainya-tanahnya beraneka ragam dan cenderung alirannya turbulent. Jarang sekali ditemukan sungai dengan aliran laminar. Kecepatan fluida itu mempengaruhi obyek yang dibawanya. Semakin kontur dasar tanah dan bebatuannya "menantang" maka alirannya makin turbulent dan obyek yang dibawanya akan cepat berpindah dari satu titik ke titik yang lain.

Bayangkan di situasi lirik ini. Sungai ini alirannya laminar atau pelan. Airnya tetap mengalir dengan lambat, tidak banyak riak / gelombang. Tetiba di sana ada daun-daun yang jatuh. Anda mengamati satu daun dari sekian banyak daun yang jatuh di atas air itu. Anda amati terus daun itu berjalan di atas air mengikuti kecepatan air yang pelan. Begitu lembut kata Letto. Di setiap perjalanan daun itu seakan hati Anda juga bergerak, pelan dan lembut, begitu tenang. Anda mengamati daun itu hingga jauh, sampai pada suatu titik, dimana daun itu terlihat semakin jauh dan kecil, hingga akhirnya hanya terlihat oleh ujung mata Anda.

Secara Islami, saat itu hati kita terasa begitu tenang dan damai. Hingga setiap perasaan yang kita rasakan bisa kita nikmati. Bahkan mungkin setiap detak jantung dan tarikan napas kita, bisa kita dengarkan. Saat di mana hati kita penuh rasa syukur. Rasa syukur itu tidak selalu muncul di saat hati kita bahagia karena sebuah nikmat. Bahkan bisa jadi tatkala kita sedang diuji dengan hal berat tapi kita bisa memahaminya sebagai wujud cinta Tuhan pada kita maka rasa syukur itu akan muncul. Ketika sampai pada moment itu, kita paham bahwa Tuhan dengan segala kasih sayang Nya telah memberikan kita banyak hal yang seringnya kita tidak menyadarinya atau bahkan lupa berterima kasih. Yang akhirnya memunculkan kerinduan kita pada Rabb kita. Betapa kita ingin semakin mendekat kepada Nya.

Bagaimana dengan romansa?
Ini adalah saat dimana kita sedang sangat dekat dengan hati kita. Kita bisa merasakan apa yang ingin disampaikannya. Dunia seakan sedang berwarna merah muda, waktu berjalan begitu lambat, angin terasa sepoi-sepoi, daun dan batang pohon-pohon bergerak dengan indah seakan-akan menari dan bersenandung bersama. Udara begitu segar dengan cahaya matahari yang sejuk. Seakan kita bisa menari, bernyanyi, dan tertawa di dalamnya. Yah, kita sedang jatuh cinta, begitu indah. Namun di dalam perasaan yang indah itu, kita mulai merasa khawatir. Ada banyak kekhawatiran yang muncul seiring dengan perasaan bahagia itu. Kita mulai memikirkan banyak hal tentang orang yang kita cintai. Bagaimana kabarnya saat ini?Apakah dia baik-baik saja?Apakah dia sedang memikirkan kita atau tidak?Apakah dia tengah sibuk dengan pekerjaannya atau sedang apa dia sekarang?! Ada begitu banyak hal menghiasi pikiran kita hingga kemudian kita jadi overthinking.

"Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat, oh, di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi"

Bait ini menceritakan secara Islami bahwa dalam menjadi kehidupan kita sehari-hari, ada kalanya kita sangat terlarut dengan hal-hal duniawi. 24 jam kita terasa kurang. Ada begitu banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan. Belum lagi urusan pribadi kita dengan orang-orang terdekat kita. Yang akhirnya membuat kita lelah baik jasmani maupun rohani. Saat itu kita merasakan "kekosongan" dan kita sadari betul bahwa kita agaknya jauh dari Tuhan kita. Lalu kita mencoba kembali dan mendekat. Kita tingkatkan ibadah kita. Di sanalah kemudian kita temukan lagi kedamaian hati kita. Kita yang kadang terlarut dalam ibadah kita dan kedekatan kita dengan Tuhan, akhirnya harus kembali ke rutinitas dan menjalani hari-hari kembali dengan segala kesibukan kita. Bukankah Tuhan, Allah kita telah mengatakan “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (Q.S. Qaaf : 16).

Secara romansa, dalam kehidupan kita, ada kalanya kita menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Bisa juga kita berada pada kondisi saat hati kita patah, terluka, sedih, kecewa. Hidup berasa suram. Kita mulai pesimis dengan dunia. Kita merasa kehidupan sedang tidak berpihak. Ada banyak perasaan terpendam dan semakin mengeraskan hati kita. Perasaan kita "flat" dan dunia menjadi begitu monokrom, abu-abu, bahkan cenderung gelap bagi kita. Kita menjalani hari-hari dengan tanpa semangat, hanya menjalankan rutinitas saja. Tidak ada gairah hidup. Tidak ada semangat. Semua tampak membosankan. Namun kemudian, ada seseorang yang tanpa kita sadari tiba-tiba hadir dalam hidup kita. Dia mulai mendekat dan seperti cahaya yang mulai menerangi dunia kita. Kehidupan kita mulai berwarna. Tidak selalu berwarna terang tapi itu cukup melengkapi daftar warna dan membuat pelangi dalam hari-hari kita. Hati kita yang semula dingin dan kosong, menjadi hangat. Kita mulai meleleh. Kita kemudian berusaha untuk mempertahankan kondisi itu. Kita tak ingin dia menjauh. Kita berusaha dekat dan semakin dekat dengannya. Tapi, apalah daya kita. Dia juga manusia, dia sedang berproses, sama dengan kita. Dia juga punya mimpi, harapan, dan kehidupan pribadi. Maka dia pun berusaha mencapai dan menjalani itu dan mungkin itu menimbulkan jarak antara kita dan dia.

"Tak pernah kuragu dan s'lalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada"


"Kau datang dan pergi, oh, begitu saja
Semua kutrima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu"

Secara Islami, manusia terkadang "tersesat". Kadang merasa begitu jauh dari Tuhan. Ada kalanya lupa dengan Tuhan. Namun ketika datang ujian, penderitaan, maka manusia akan kembali pada Tuhan untuk mencari pengampunan, kedamaian, solusi, dan sandaran. Dan di saat manusia menyadari semua itu maka manusia akan memperbaiki diri, kualitas diri, ibadah, dengan harapan kelak akan bertemu Rabb nya dalam ruang abadi dimana hanya akan ada keindahan, kenikmatan, dan segala kemudahan, yang akan ditemuinya di surga.

Secara romansa, di saat kita mulai menyadari apa yang terjadi, kita mulai khawatir, mulai ragu dengan perasaan kita sendiri. Kita ragu dengan harapan, impian, dan masa depan. Tapi perasaan yang hangat itu adalah nyata dan itu tidak bisa dilupakan. Saat becanda bersama, menghabiskan waktu bersama yang mungkin hanya sesaat. Perasaan "hangat" ketika kedua tangan saling terkait satu sama lain. Ada kalanya hati mulai mempertanyakan, perasaan apa ini. Apakah ini nyata atau tidak. Apakah perasaan itu benar adanya di kedua hati atau hanya perasaan sendiri yang terbawa. Terkadang, rasanya ingin bertanya secara langsung tapi hati begitu takut akan jawaban yang mungkin diterima. Bagaimana jika dia hanya "bermain-main", atau dia hanya menjadikan kita pelarian, atau yang dia rasakan hanya perasaan sesaat yang kemudian hilang. Dia yang keberadaannya tidak selalu di samping kita. Kita bukan siapa-siapa dalam kehidupannya, tidak ada hak untuk memintanya tetap di samping kita, apa yang bisa dilakukan selain membiarkannya datang dan pergi dalam kehidupan kita. Kadang mendekat dan kadang menjauh. Bentuk kepasrahan dan harapan yang melebur jadi satu. Dan dalam perasaan yang tidak menentu itu, kita memejamkan mata, sejenak melihat kembali pada diri dan perasaan kita, semoga dia di sana merasakan hal serupa. Semoga dia juga merindukan kita. Maka biarlah kita dan dia bertemu dalam sebuah "ruang" tak terlihat dimana hati kita saling bertaut, semoga dalam kerinduan yang sama, impian dan harapan yang sama, dan perasaan terdalam yang sama bahwa kita saling membutuhkan, saling menyayangi, saling mendukung, dan selalu ingin bersama di setiap waktu. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cermin Perasaan


Obrolan santai kali ini, saya awali dengan kutipan dari Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al-Kandhlawi dalam kitabnya yakni Fadhilah Amal, "hati diibaratkan cermin".

Kita geser sedikit definisinya dan mungkin saja tidak tercantum dalam pembahasan kitab itu, kita artikan menjadi: hati sama dengan perasaan.
Maka perasaan manusia itu seperti cermin.

Sesuai dengan sifat dasar cermin yakni memantulkan cahaya, perasaan manusia juga mampu memantulkan "perasaan" manusia yang lain.
Tepat atau tidak, bergantung dari banyak faktor, termasuk latihan dan pengalaman.
Berlatih dan mencari pengalaman untuk peka serta merasakan simpati & empati pada orang lain.
Andai kita bisa memperhatikan lebih dalam, sesungguhnya apa yang kita rasakan terhadap orang lain maka sesungguhnya itu juga dirasakan oleh orang lain tersebut kepada kita.

Mari bicarakan hal positif. Kita beri batasan pada perasaan positif saja. Misalkan pada perasaan antara seorang pria dan wanita.

Sekarang, bayangkan seseorang yang akhir-akhir ini dekat dengan Anda. Seorang pria atau wanita yang akhir-akhir ini mungkin menghabiskan waktu lebih lama bersama Anda.

Apakah dia adalah orang yang sudah lama Anda kenal?
Ataukah Anda dan dia belum lama bertemu tapi sudah mulai akrab dan dekat?

Secara spesifik, rasakan "perasaan" Anda terhadapnya.

Apakah Anda merasa nyaman saat dekat dengan dia?
Entah dia orang yang sudah lama Anda kenal atau orang baru yang Anda temui. Jika Anda merasakan "kehangatan dan kenyamanan" dalam hati (perasaan, red) Anda maka sangat mungkin orang tersebut juga merasakan hal yang sama.

Mungkinkah Anda salah dan hanya merasa "Ge'eR"? Bisa jadi, maka Anda butuh melakukan validasi terhadap perasaan itu.
Anda bisa mengajaknya berbincang santai lebih lama atau melakukan aktivitas bersama. Silakan Anda amati dan validasi secara jujur. Apapun hasilnya, jangan biarkan subyektivitas perasaan Anda mempengaruhinya.

Jika jawabannya adalah "ya" maka mari berbincang lebih jauh tentang ini.

Pada kasus orang yang lama kita kenal tapi kita baru menyadari ada sesuatu yang berbeda pada perasaan kita maka kita anggap saja, Anda baru mengenalnya...saat Anda mulai tertarik kepadanya. Maka kita ambil boundary bahwa seseorang itu adalah orang "baru" yang mungkin memang benar-benar baru dalam kehidupan Anda.

Apakah Anda mengamati perasaan Anda akhir-akhir ini?

Selain bercermin pada perasaan orang lain, kita sangat perlu bercermin terhadap perasaan kita sendiri. Ajaklah "dia" berbincang dan tanyakan apa yang "dia" rasakan.

Perhatikan dengan benar, apakah akhir-akhir ini, seseorang itu bersikap terbuka kepada Anda? Ada banyak hal yang dia bicarakan dengan Anda. Segala macam isi hati dan perasaan (sebagian besar atau sebagian yang penting baginya), dia curahkan tanpa rasa sungkan atau segan. Walau mungkin perkenalan dengannya belum lama, tapi dia tampak begitu lepas dan bebas saat mengobrol dan berkomunikasi.
Apakah Anda juga melakukan hal yang sama?

Yang berikutnya, selain banyak menceritakan tentang dirinya, dia juga menjadi pendengar yang baik untuk Anda. Dia bisa dengan sabar dan tenang mendengarkan semua hal yang Anda bicarakan. Bahkan dia senantiasa mengingat hal-hal yang Anda bicarakan dan obrolkan dengannya.
Bagaimana dengan Anda? Samakah?

Kemudian, dia tak mengekang atau posesif. Malah dia memberi Anda kebebasan untuk tetap menjadi diri sendiri. Dia suka menjadi dirinya sendiri apa adanya, dan suka melihat Anda menjadi diri Anda apa adanya juga. Hadirnya kebebasan ini menjadi pertanda dia juga telah menaruh kepercayaan kepada Anda, begitu juga Anda. Benar?

Perhatikan hal lainnya. Akhir-akhir ini, apakah pada banyak momen, dia sering jadi orang yang membersamai Anda dalam menjalani hari-hari? Seiring waktu berjalan, waktu yang Anda habiskan bersamanya makin banyak. Dia selalu meluangkan waktu khusus untuk senantiasa hadir dan ada di dekat Anda langsung atau tidak langsung.

Jika Anda merasakan itu semua maka yakinlah bahwa Anda dan dia berada dalam fase "Nyaman dan Ingin Terus Bersama".

Jika fase itu terus berlanjut maka bukan tidak mungkin, Anda dan dia bisa memiliki hubungan yang lebih hangat dan kuat untuk dijalin bersama.

Namun selalu yang harus diingat bahwa perasaan yang seperti cermin itu adalah perasaan yang juga memiliki potensi menjadi "rapuh dan pecah". Anda dan dia harus berhati-hati dalam membawanya. Jika Anda dan dia memulainya dengan baik maka biarkan prosesnya berjalan secara alami tetap baik. Jangan lakukan hal berlebihan atau juga hal-hal yang dapat mengurangi nilai dari kedekatan itu.

Saat fase ini, perasaan Anda dan dia mulai membentuk "ikatan batin".
Ikatan itu membuat Anda dan dia mampu terhubung meski tanpa bertatap muka.
Anda dan dia bisa saling merasakan kebahagiaan, kesedihan, keresahan, kekecewaan, ataupun emosi-emosi lainnya.
Perasaan Anda dan dia berada dalam satu frekuensi yang tidak akan bisa ditemukan oleh orang lain bahkan jika saat mereka mencoba masuk dalam "jaringan" itu.

Mungkin juga dalam fase ini akan mulai terbentuk percikan-percikan kecil yang menjadikan Anda dan dia merasa ragu. Bukankah dengan semakin mengenalnya maka itu adalah saat yang sama dimana Anda juga mulai mengenal diri Anda?
Semakin dalam Anda menyelami perasaannya maka semakin dalam juga Anda menyelami perasaan Anda. Akan ada banyak kejutan-kejutan yang Anda dan dia akan temukan.

Lalu bagaimana setelahnya?

Semua tergantung Anda dan dia.
Semakin dewasa dan semakin bijaksana Anda dan dia, dalam menyikapinya maka semakin jelas perasaan itu.
Anda dan dia akan menemukan jalan dan jawaban saat dua perasaan itu saling bergerak bersama.
Apakah dibiarkan tumbuh dan berkembang atau salah satu dari Anda atau dia akan mematahkannya dan membiarkannya menguap begitu saja.

Perasaan adalah cermin. Saat Anda atau dia melangkah maka perasaan satu sama lain akan saling mempengaruhi-terpengaruh.

Biarkan perasaan itu mengalir apa adanya, nikmati dan belajarlah memahaminya.

Selamat berbincang dengan "perasaan" Anda!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS