Sayup-sayup terdengar rintih kerinduan
Menggerogoti hati bagai cacing memakan pelan-pelan tubuh manusia berbangkai
Tangisan asmara dari hati yang luka terdengar lirih
Membuat kengerian bagi pendengarnya
Hati yang luka bertambah parah
Jahitan basah telah lepas sudah
Cinta yang dipendam jauh di lubuk hati
Seakan ingin memberontak ke luar
Menghapus kebisuan yang ada
Amarah bercampur rasa sayang
Terasa pedih menggores
Menyayat kepingan hati yang telah remuk redam
Bagaikan butiran embun
Air mata terus menetes membasahi pipi
Hati yang luka melebar membuka
Bagai lubang mengangah yang siap menerkam siapa saja
Namun getaran asmara yang masih jelas terasa
Memaksa inginkan kebersamaan
Andaikata seekor burung
Sayapnya mengepak-kepak hendak terbang
Di tengah perjalanan panjang harus melalui berbagai rintangan yang siap menghalau
Hati yang tulus dari seorang pecinta
Membawa damai bagai rembulan
Dibawakan hanya untuk sang idaman
Rasa haus akan cinta
Membuatnya rela berkorban diri
Rela berlari, berputar seribu kali
Bahkan rela untuk mengelilingi dunia
Rela ditusuk jantungnya dengan belati
Cinta yang datang
Bagai surya menerangi gelap
Dan bulan membawa tenang
Namun cinta indah nan sejati yang dikhayalkan
Akankah pernag terwujud atau terlaksana di dalam hidup?
0 komentar:
Posting Komentar