Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Janji Itu Hal Berat

Hai Kawan...

Sudah agak lama nggak mengisi blog ini, rasanya kangen.
Kali ini saya akan membahas tentang sesuatu hal. Berdasarkan pengalaman manusia secara nyata.

Pertama dimulai dengan pertanyaan "Apakah Anda termasuk orang yang antimainstream?Apakah Anda termasuk orang extraordinary yang melakukan segala sesuatu berbeda dengan yang lain?Apakah Anda termasuk orang yang memiliki jiwa petualang yang membuat Anda selalu mencari hal baru?"

Jika jawaban atas semua pertanyaan itu adalah "ya" maka saya pastikan Anda akan bisa menerima dengan baik tentang opini saya.

Dalam hidup ini (cerita tentang orang yang masuk semua kategori di atas), ada kalanya Anda dihadapkan dengan rasa bimbang. Perasaan itu muncul saat Anda merasa agak susah menentukan sikap. Hal yang Anda hadapi bisa karena orang lain yang membawa Anda atau Anda sendiri terjebak dalam permainan yang Anda buat.

Permainan yang sangat menjebak adalah dalam permainan hati dan perasaan. Seringkali seseorang meremehkan situasi yang tanpa dia sadari akan membawanya pada pilihan sulit.

Alkisah nyata ini terjadi pada seorang manusia. Dia ialah orang yang masuk kategori di atas. Dia menjadi diri sendiri dan mencari sesuatu yang berbeda dengan orang lain. Sampailah ia pada scene dimana ia bertemu dengan orang asing yang selanjutnya dia kenal dengan baik. Sesungguhnya berkali-kali dia temukan situasi seperti itu tapi suatu ketika situasinya berbeda. 

Keterpaksaannya terhadap penghilangan kesendirian membuatnya mengambil langkah panjang. Dia putuskan untuk mengenal lebih jauh orang asing itu. Sampai dimana ia terlempar ke masa lalu dan teringat dengan suatu pertanyaan khas dari seorang teman. Pertanyaan itu adalah "Seandainya saat ini kamu memiliki seseorang yang sudah memiliki ikatan janji denganmu, dimana kamu akan menemaninya sampai kamu mati. Lalu datang kepadamu seseorang istimewa yang 1000 kali lebih baik dari seorang yang kamu beri janji. Seseorang istimewa itu akan memberikan apapun yang dia punya, hatinya, jiwanya, hartanya, bahkan hidupnya sekalipun. Apa yang akan kamu lakukan?"

Sepintas, dia bingung lalu menjawab dengan tegas," Aku akan setia pada janjiku apapun yang terjadi". Temannya tersenyum dan berkata, "Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi."

Semenjak kejadian itu, dia dihantui oleh sesuatu. Dia sedikit menantang dengan takdir karena dia tak percaya akan terjadi hal seperti itu, sekaligus ingin membuktikan adakah seseorang istimewa seperti itu. 

Waktu terus berlalu. Setiap dia kenal orang baru, dia mencoba mencari tahu lebih dalam. Dia ingin tahu siapa seseorang istimewa itu. Sambil dia mencari tahu, dia masih tepati janjinya. Tuhan pun seakan ingin memberitahunya bahwa dia melakukan hal benar.

Tiba suatu waktu, dia bertemu dengan seseorang tanpa mengetahui wajah orang itu. Dia menerka-nerka apakah orang istimewa itu adalah orang tersebut. Dia mencari tahu dan terus mencari tahu. Namun timbul keraguan dalam benaknya bahwa secara logika, tak akan terjadi.

Kawan, dia masih menunggu keputusan dari Tuhannya. Benarkah ada seseorang yang istimewa dalam hidupnya ataukah seorang yang baru itu hanya akan menjadi daftar nama dalam hidupnya yang suatu hari perlu dihapus olehnya.


Hikmah yang dipetik disini ialah bahwa jangan kita terburu-buru mengucapkan janji. Sesungguhnya janji itu sangat berat untuk dilakukan. Akan ada pertanggungjawaban di baliknya. Kita tidak pernah tahu apakah kemampuan kita saat ini akan sama dengan kemampuan kita mendatang. 

Berlakulah bijaksana terhadap segala sesuatu agar kita tidak mengalami kesusahan yang teramat di masa mendatang.
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tak Ada yang Bersamamu Saat Kau Sendiri

Di dunia ini ada yang terbantah. Apa yang disebut dengan pertemanan. Tidak semua orang menerima itu sebagai anugerah. Sadarkah kita bahwa dunia ini hanya kepalsuan. Tempat orang menutupi wajah dengan topeng palsunya. Tempat orang-orang bermuka dua yang memakai wajahnya lalu menggantinya dengan wajah lain di saat kondisi lainnya.

Apa makna ketulusan itu?
Mungkin bukan tulus tapi berupa budaya yang dipertahankan untuk melanggengkan makna palsu. 
Sadarkah kita bahwa begitu banyak orang rela merangkulmu hanya karena kamu adalah aset berharga mereka untuk membuat mereka berada pada posisi beruntung. Ketika mereka diuntungkan, mereka akan selalu memihak kita tapi saat mereka merasa diberikan beban maka mereka akan lari menjauh. Hitunglah ada berapa banyak orang yang berada di sisimu saat kamu terjatuh?Hitunglah. Apakah mereka ada untukmu? Bukankah ada banyak sekali orang di dekatmu saat kamu jaya?Ada banyak sekali orang yang ikut tertawa bersamamu saat kemenangan bersamamu. Lalu saat kamu gagal?Mereka hilang satu persatu. Mereka pergi meninggalkanmu. Menjadikanmu kesepian, sendiri, dan merasa tanpa siapapun.

Itulah dunia, Kawan...

Saat kau dan orang-orang memiliki kesukaan yang sama, mereka akan bersamamu. Mereka akan tertawa bersamamu. Tapi mereka akankah datang untukmu untuk ikut menangis bersamamu??

Pertemanan itu hanyalah hubungan profesional. Saat kita memberi terbaik dan orang akan memberimu terbaik. Hanya sebatas itu. Imbal jasa. Balas budi. Jika mereka sanggup melakukannya, itu tahap pertama pertemanan. Selanjutnya, mereka mulai mampu merasakan yang kita rasakan. Itu sudah tahapan berikutnya. Tapi selanjutnya tak akan ada. Hanya berhenti di situ.

Hanya di situ.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS