Hari ini saya melihat salah satu mini sinetron di salah satu channel tv. Kali ini kisahnya membuat saya mengernyitkan dahi. Huft, bisa-bisanya ada film seperti itu. Ya seperti ini salah satu racun yang disebarkan secara ilegal pada masyarakat. Tidak sadar kan bahwa racun pikiran lebih mematikan daripada racun tubuh?! Ya Allah....kenapa dunia begitu rapuh sekarang....
Baiklah daripada saya ngoceh sendirian dan Anda saya biarkan diam saja maka saya langsung bahas saja agar Anda pun bisa mengeluarkan opini Anda dengan leluasa.
Film tadi yaitu tentang kisah keluarga matre yang menyuburkan perilaku matre dengan memberikan alasan masa lalu yang penuh kemiskinan sebagai pembenaran. Jiah...muak sekali rasanya menyaksikannya. Tapi saya lanjutkan setengah acara agar bisa menimbang lebih lanjut tapi karena tak saya temukan kebaikan di dalamnya maka saya matikan tv saya.
Baiklah daripada saya ngoceh sendirian dan Anda saya biarkan diam saja maka saya langsung bahas saja agar Anda pun bisa mengeluarkan opini Anda dengan leluasa.
Film tadi yaitu tentang kisah keluarga matre yang menyuburkan perilaku matre dengan memberikan alasan masa lalu yang penuh kemiskinan sebagai pembenaran. Jiah...muak sekali rasanya menyaksikannya. Tapi saya lanjutkan setengah acara agar bisa menimbang lebih lanjut tapi karena tak saya temukan kebaikan di dalamnya maka saya matikan tv saya.
Jadi ceritanya, dulunya mereka miskin hingga pernah jadi pengemis terus suatu ketika ditolong orang dan bisa jadi kaya. Tapi sayangnya dalam mendidik anak,anak-anaknya yang kebetulan semua wanita dididik untuk merias diri dan berdandan secantik mungkin. Kuliah hanya untuk mencari prestige. Dan kebanggaan yang ditanamkan ialah jika anak-anaknya memiliki pacar kaya dan ganteng yang tiap saat mau membelikan baju dan barang-barang mewah dengan gratis sehingga ketika waktu berkumpul keluarga, semua barang itu bisa dibangga-banggakan. Huuuuaah.....intinya ialah keluarga matre. Dan salah satu kalimat yang membuat saya naik darah ialah ketika seorang laki-laki mengatakan kepada salah seorang wanita dalam keluarga itu
"Sudah jangan nangis. Jangan tersinggung kalau mereka mengatakan kamu adalah cewek matre. Menurutku kamu cewek yang justru jujur. Malah cewek-cewek yang mengaku tidak matre adalah cewek munafik. Wajar kok kalau cewek cantik kayak kamu mencari pacar ganteng dan kaya yang bisa membahagiakanmu dan bisa memenuhi semua kebutuhanmu."
Huuuuaaahhh.....huft, saya harus menahan esmosi dulu yaaa...
Bagaimana tidak, zaman sekarang ternyata yang baik dan buruk sudah tak terlihat bedanya. Semua dicampur adukkan jadi satu menjadi adonan.
Masak ya cewek matre dibelain...dijadikan dewa....dibenarkan...Huft.
Sekarang ya yang namanya matre pasti merugikan. kalau yang matre cowok ya yang rugi cewek, kalau yang matre cewek jelas sekali yang rugi cowok karena orang matre pasti berusaha memanfaatkan harta pasangan untuk memenuhi keinginannya. Jika memang dulu miskin trus jadi kaya ya disyukuri toh, trus berusaha menjaga amanah harta dan kebaikan yang ada dalam hidupnya. Bukannya kemudian mencari pembenaran atas sifat matrenya. Matre itu cenderung makek duit orang tanpa malu, hanya saja memintanya dengan cara halus, bukannya sama ajah dengan pengemis?Justru saya lebih bangga dengan seorang pengemis karena dia jujur, g' munafik! Kalau matre itu munafik telak! Sok kaya tapi mlorotin kekayaan orang. Anehnya, zaman sekarang katanya kalau g' matre g' bisa hidup. Bisa-bisanya lho!!!
Kalau pacaran trus ditraktir ya wajar. Menerima traktiran wajar. Tapi kalau mengharap-harap traktiran dan malah maksa ditraktir itu yang nggak wajar. Paksaan g harus ngotot kan?Rayuan juga bagian dari memaksa dengan halus. Kan sekarang cara-cara maksa lebih modern jadi kemasannya lebih menawan..hoho
Heran juga sama pasangan yang dengan ikhlas mau dimanfaatkan. Macam-macam sih alasannya. Ada yang terlalu cinta makanya rela dech memberikan segalanya termasuk uang bokap nyokap buat sang pacar...hahaha...
Tapi lucu kan, kalau yang kita cinta banget sama pasangan kita yang matre. Sudah tahu kalau kita cuma dimanfaatkan tapi kok masih mau! Nah ini namanya love is blind even more stupid. Kalau kayak gitu sih monggo dilanjutin. Suatu ketika akan tiba saatnya hati kita terluka karena cinta kita hanya bernilai ketika kita punya harta.
Nah ada lagi, maaf yach sebelumnya, jika tampang pas-pasan katanya sih gak apa-apalah harta habis yang penting dapat pasangan cakep. Wah kalau yang ini sudah tak tertolong...lanjut daaah...hihihi
Yang tragis adalah ketika ada orang yang berpikir demikian
Saya mau cari duit sebanyak-banyaknya, baru kemudian nyari suami/istri. Nanti kalau saya kaya,siapa sih yang bakal nolak saya...
Wuiiihh...serem. Ini dia yang perlu diperhatikan. Ingat lho, segala tindakan itu dimulai dengan niat. Kalau niatnya aja seperti itu tentunya kalau dapat yang "begitu" ya jangan mewek kalau akhirnya dibuang gitu aja...hehe
Gimana lho, kan tadi niatnya yang penting dapat cantik / ganteng, pasti gak bakal nolak. Berarti sadar donk kalau pasangan hanya nglirik harta kita, jangan mewek kalau diselingkuhi atau dijahati, g dihormati, atau cuma dimanfaatin pas ada duit ajah. Derita loeee....hehe
Ya Allah....aneh-aneh emang hidup manusia. Gak sedikit kok yang kayak gitu. Saya sih punya pengalaman buruk dengan orang matre. Wah emang bikin kesel juga sih tapi alhamdulillah hati saya dilapangkan untuk memaafkan....hahaha
Bukannya saya munafik atau sok-sokan tapi maksudnya bahwa saya tidak ingin menjadi wanita matre dan alhamdulillah Allah senantiasa menjaga saya dari sifat itu. Dari dulu saya melihat pasangan dari sikap dan hatinya. Ndak apa-apa ndak kaya-kaya banget asal sesuai dengan saya dan sayang sama saya dan keluarga saya. 'Kan harta bisa dicari, lagipula saya juga bisa cari harta sendiri so saya tidak perlu merepotkan diri untuk merayu laki-laki kaya agar bisa menghidupi saya. Saya masih punya harga diri untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri tanpa harus terus-terusan minta laki-laki untuk memenuhi kebutuhan saya. Kalaupun suatu saat suami saya kaya dan memenuhi kebutuhan saya, ya wajar 'kan memang kewajiban suami, dan kalau suami kaya ya alhamdulillah disyukuri saja. Yang penting niatnya saat ini bukan mencari suami kaya untuk dimanfaatkan tapi mencari suami yang memiliki bakat kaya untuk dikembangkan menjadi kaya beneran...hehe
Gimana lho, kan tadi niatnya yang penting dapat cantik / ganteng, pasti gak bakal nolak. Berarti sadar donk kalau pasangan hanya nglirik harta kita, jangan mewek kalau diselingkuhi atau dijahati, g dihormati, atau cuma dimanfaatin pas ada duit ajah. Derita loeee....hehe
Ya Allah....aneh-aneh emang hidup manusia. Gak sedikit kok yang kayak gitu. Saya sih punya pengalaman buruk dengan orang matre. Wah emang bikin kesel juga sih tapi alhamdulillah hati saya dilapangkan untuk memaafkan....hahaha
Bukannya saya munafik atau sok-sokan tapi maksudnya bahwa saya tidak ingin menjadi wanita matre dan alhamdulillah Allah senantiasa menjaga saya dari sifat itu. Dari dulu saya melihat pasangan dari sikap dan hatinya. Ndak apa-apa ndak kaya-kaya banget asal sesuai dengan saya dan sayang sama saya dan keluarga saya. 'Kan harta bisa dicari, lagipula saya juga bisa cari harta sendiri so saya tidak perlu merepotkan diri untuk merayu laki-laki kaya agar bisa menghidupi saya. Saya masih punya harga diri untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri tanpa harus terus-terusan minta laki-laki untuk memenuhi kebutuhan saya. Kalaupun suatu saat suami saya kaya dan memenuhi kebutuhan saya, ya wajar 'kan memang kewajiban suami, dan kalau suami kaya ya alhamdulillah disyukuri saja. Yang penting niatnya saat ini bukan mencari suami kaya untuk dimanfaatkan tapi mencari suami yang memiliki bakat kaya untuk dikembangkan menjadi kaya beneran...hehe
0 komentar:
Posting Komentar