Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Bakat ASPAL


sumber : http://ramalancintaku.blogspot.com/

Saat ini sering kita mendengar istilah paranormal, peramal, dukun, dsb. Dimana kesemuanya itu terhubung dengan hal-hal bersifat ghaib, klenik, dan sebangsanya. Sebenarnya apa yang menjadikan mereka disebut demikian? Hemm...hal utama yang bisa jadi jawaban adalah mereka disebut-sebut bisa menerawang masa lalu dan masa depan. Benarkah? Bukankah hanya Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Tapi memang Allah itu sangat baik. Diantara manusia yang berjuta-juta ini ada beberapa diantara mereka yang diberi kelebihan Allah untuk sedikit mengetahui hal yang tidak diketahui kebanyakan orang.
Tapi meskipun demikian, kita tidak boleh terlalu percaya dengan ramalan karena bagaimanapun juga itu hanya prakiraan. Seperti halnya prakiraan cuaca, itu cuma perkiraan, bisa terjadi bisa juga tidak, atau bisa terjadi tapi prosentase kemiripannya dengan ramalan yang disebutkan sebelumnya pun masih punya tingkatan. Toh, mereka juga tidak bisa meramal hari tanggal jam mereka dijemput malaikat Allah.

Tapi menggelitik juga jika dipikir, apakah orang-orang yang diberi kelebihan Allah seperti itu ujung-ujungnya menjadi paranormal/peramal?
Dengan kata lain, apakah semua peramal itu memiliki bakat sejak lahir atau siapapun bisa menjadi paranormal jika mau belajar tekun?

Saya pernah membaca tentang ini. Sebenarnya Allah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan yang jika manusia tahu memanfaatkannya maka ia dapat menjadi luar biasa. Setiap diri dari manusia sebenarnya memiliki bakat untuk meramal. Tidak percaya? Coba tanya pada diri Anda sendiri, pernahkah Anda merasa tiba-tiba khawatir ketika akan melakukan sesuatu dan ketika Anda benar-benar melakukannya ternyata Anda mengalami hal buruk. Dan itu tandanya ramalan Anda benar untuk saat itu. Itu juga masuk kategori ramalan bukan? Biasanya masyarakat menyebutnya dengan "firasat". Bukankah firasat itu adalah sinyal tentang ramalan kita pada sesuatu hal? Sama halnya ketika Anda tiba-tiba merasa gembira tanpa Anda tahu mengapa itu terjadi. Sesaat kemudian Anda mendapati sebuah hadih datang kepada Anda. Itu juga bagian dari meramal. Tapi manusia sering mengacuhkannya karena dianggap hal lumrah. Ya iya lumrah, lumrah karena semua orang pasti pernah mengalaminya meski dengan kejadian yang beraneka ragam rupanya. Mengapa dianggap lumrah? Karena itu adalah hal biasa dan dialami banyak orang. Kecenderungan manusia adalah meremehkan sesuatu hal yang terjadi padanya. "spesial" itu yang disuka manusia. Ketika seseorang mampu menjawab pertanyaan dimana teman lainnya kebingungan, manusia menganggap itu "spesial". Ketika seseorang mampu melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan temannya yang lain, itu juga "spesial". Itu yang sebenarnya menjadi dinding kokoh pembatas antara "spesial" dan "usual". 

Coba kita telaah satu-satu. Bukankah hal yang bisa dilakukan manusia yang satu, tentunya akan bisa dilakukan manusia yang lain? Wong Allah memberi hak yang sama kok kepada kita. Artinya, jika kita belajar dan berusaha dengan tingkat usaha yang setara dengan orang-orang yang bisa maka kita juga akan bisa. Sekarang kita hubungkan dengan ramalan yang bisa dilakukan oleh peramal. Kita sama-sama punya firasat. Toh, firasat itu datangnya dari Allah kan? Allah sebenarnya memberi tahu kita tentang apa yang akan terjadi. Dan media komunikasi Allah dengan kita adalah hati. Firasat itu datangnya dari hati. Semua manusia punya hati kan? Nah, berarti jelas semua orang punya firasat. Tapi di sini perlu kita perhatikan. Pasti ada yang mengatakan bahwa firasat tidak selalu benar, bahkan ada yang keseringan firasatnya salah melulu (duh,kasihan...hehe). Hal ini terjadi karena hati kita tidak bersih. Sesungguhnya hati kita ini selain sebagai media komunikasi dengan Sang Pencipta, ia juga mampu menjadi gerbang atas gambaran alam semesta dengan pikiran kita. Mbulet ya?haha...Maksudnya, dengan hati kita yang bersih, kita akan mampu membaca alam semesta ini. Dengan kata lain, ramalan-ramalan luar biasa akan bisa terlahir dari pikiran kita selagi hati kita bersih karena hati menghubungkan informasi itu ke dalam pikiran kita. Semakin bersih hati kita maka tabir antara diri kita dan alam semesta ini akan makin hilang alias kita nanti bisa ngintip tuh apa yang akan terjadi (haha...jadi mikir,bagaimana ya rasanya ngintip planet-planet berputar dari suatu celah kecil).

Firasat kita yang salah terjadi karena adanya intervensi antara ego kita. Tidak bisa dipungkiri, ketika kita mendapati firasat tertentu yang mungkin buruk, kita kemudian dipatahkan oleh ego kita dengan ikut-ikutan ngomong dan menyebabkan firasat kita menjadi blur. Itu menjadikan firasat kita sering nylentang.

Kemudian, apakah itu berarti peramal dsb. itu hatinya benar-benar bersih? Wallahua'lam ya...tapi yang jelas, mereka membiarkan hati mereka berbicara tanpa intervensi dari ego mereka. Anda juga sering melihat kan kalau para peramal itu dependable banget. Ya itu juga salah satu alasannya, mereka membiarkan naluri mereka berjalan apa adanya dan menyampaikan apa adanya.

Jadi kalo anda ingin bisa meramal, gampang aja. Ikuti naluri Anda dan katakan apa adanya tentang hal tersebut tanpa ada ikut campur diri Anda terhadapnya. Dan Anda akan menyaksikan sendiri bahwa Anda juga hebat seperti paranormal.

 sumber : http://www.gallerydunia.com

Nah
, sekarang kita bahas tentang kemampuan meramal. Kita tahu bahwa dengan makin mendekatkan diri dengan Allah dan makin terjaga hatinya untuk selalu bersih maka kita akan semakin hebat dalam meramal. Berarti jika kita mau mempelajari dengan beberapa teknik tertentu yakni pendekatan dengan Sang Khalik dan teknik lainnya juga maka kita juga bisa memiliki kemampuan tersebut. Tapi saya percaya bahwa mereka punya "sedikit kelebihan" berlebih yang tidak dimiliki orang lain. Itu yang dinamakan bakat. Seorang yang berbakat akan memiliki kecepatan lebih, dalam mengembangkan bidang ini. Seperti yang kita tahu, setiap orang punya bakat masing-masing dan dengan bakat itu orang akan dengan mudah menjadi ahli di bidang yang dibakatinya. Dan saya rasa peramal juga memiliki bakat yakni bakat meramal...hoho

Saya pernah membaca nasib beberapa orang. Itupun karena iseng-iseng saja. Tapi kata beberapa orang "expert" di bidang ini, saya memiliki bakat. Dan alhasil "prakiraan" saya memang tepat. Kisah-kisah itu akan saya ceritakan di uraian selanjutnya.

Kalau ada yang bertanya, bukankah dukun-dukun ilmu hitam itu kebanyakan tidak berhati bersih karena menggunakan kemampuannya untuk menyakiti orang lain demi mendapatkan upah dari orang yang menyuruhnya, lalu bagaimana mereka bisa punya kemapuan meramal? Bukankah peramal harus punya hati bersih? Kalau demikian halnya maka ia bisa juga menggunakan jin-jin suruhannya untuk memberi tahunya. Wow bisakah? Saya akan membahasnya di uraian lain karena ini membutuhkan penjelasan panjang dan rumit.

Jadi Kawan, hal pertama, Anda jangan percaya 100% dengan ramalan. Anda juga bisa meramal asalkan Anda yakin dengan diri Anda sendiri. Dan meramal juga butuh bakat agar bisa menjadi expert melebihi orang lain. Tapi meski demikian, Kawan, jangan berkecil hati karena manusia diciptakan dengan berbagai bakat berbeda. Jika Anda tidak berbakat di bidang ini dan ingin menggunakan jasa ramalan maka manfaatkanlah orang-orang yang memang punya capability di bidang ini. Tapi perlu diingat, Anda harus pandai-pandai memilih penawar jasa. Pastikan orang itu menggunakan cara-cara yang diridhoi Sang Pencipta, dengan begitu Anda akan terhindar dari kejahatan setan yang kini berkeliaran di mana-mana dengan kedok malaikat.
Selalu waspada yaa.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar