(Sukabumi,20/7/2011)
Mengawali
informasi kali ini, yakni masih edisi tanggal 20 Juli 2011. Berita ini
memberikan pembelajaran bagi kita semua terutama para orang tua agar
lebih bisa mengawasi anak-anaknya. Kasus tenggelamnya anak-anak di
sungai masih menjadi kasus yang marak terjadi. Seperti yang telah
terjadi di Sukabumi.Seorang anak diketahui telah hanyut terbawa arua
sungai ketika dia tengah bermain-main dengan kawan-kawannya. Bocah
laki-laki kelas 6 SD belum juga bisa ditemukan meskipun warga desa telah
mencarinya dengan menyusuri sepanjang sungai. Namun setelah pencarian
tiba pada hari ketiga,warga berhasil menemukan bocah malang tersebut.
Naas,bocah tersebut tidak tertolong lagi bahkan kondisinya amat
mengenaskan. Bocah sekolah dasar tersebut ditemukan sudah dalam keadaan
tidak bernyawa. Bukan cuma itu,kondisi tubuh korban juga sangat
mengenaskan karena telah hancur dan membusuk. Diperkirakan tubuh korban
tersebut terkena bebatuan sungai sehingga menyebabkan tubuhnya hancur.
Keluarga korban yang tahu tentang kabar bocah tersebut tidak bisa
menahan kesedihannya. Ibu korban menangis histeris setelah tahu kondisi
anak laki-lakinya tersebut. Bahkan nenek korban yang baru tahu kondisi
cucunya tersebut langsung pingsan.
Sangat
disesalkan memang melihat kejadian ini. Tapi yang jelas sahabat sekalian bahwa kita bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
Diharapkan pengawasan terhadap orang tua lebih ditingkatkan terutama
para orang tua yang bertempat tinggal di dekat bantaran
sungai.Kebanyakan masyarakat menganggap remeh tentang hal ini. Mungkin
juga karena mereka merasa telah mengetahui kondisi sungai tersebut.
Bencana dan musibah bisa terjadi kapanpun dan menimpa siapapun.Kita
tidak tahu siapa dan dimana akan terkena musibah. Tapi yang jelas
sebagai manusia biasa kita selayaknya berusaha untuk selalu
hati-hati.Jaga selalu anak-anak kita,adik-adik kita,mereka masih butuh
pengawsan dan perhatian kita. Pastikan mereka dalam keadaan aman. Dan
kalau perlu,kita juga ikut bersama mereka jika keadaan tidak
memungkinkan melarang mereka.
0 komentar:
Posting Komentar